Sukoharjo – Dalam momentum Halal Bihalal Idulfitri 1446 H, DPC PERADI Sukoharjo tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar anggota, tetapi juga menyuarakan sikap tegas terhadap polemik nasional terkait penggunaan dana negara untuk penyelamatan korporasi, khususnya kasus Danantara.
Ketua DPC PERADI Sukoharjo, Dr. Song Sip SH MH, menekankan bahwa Danantara merupakan hak rakyat dan tidak boleh digunakan sembarangan demi menyelamatkan segelintir perusahaan tanpa transparansi.
“Danantara adalah milik masyarakat. Jangan sampai masyarakat dikorbankan demi kepentingan korporasi. Harusnya kita lihat dulu kemampuan pemilik, bukan langsung ambil dari kas negara,” tegasnya.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Dr. Brm. Kusumo Putro, SH, MH, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut. “Kami di DPC PERADI Sukoharjo jelas berdiri di sisi rakyat. Selama tujuannya untuk keadilan dan kepentingan masyarakat, kami siap memberikan pendampingan hukum. Kami tidak tinggal diam jika ada ketimpangan atau penyalahgunaan dana publik,” ujarnya.
DPC PERADI Sukoharjo juga menegaskan komitmennya dalam membela wong cilik. Melalui Program Bantuan Hukum (PBH) dan struktur internal seperti PPH dan PP, DPC siap memberikan layanan hukum kepada masyarakat kurang mampu yang kerap terkendala biaya saat mencari keadilan. “Kami ingin membuktikan bahwa tidak semua advokat mahal. Kami hadir untuk rakyat,” tambah Dr. Brm Kusumo Putro.
Di sela acara, DPC juga mengadakan Halal Bihalal 1446 H sebagai agenda rutin tahunan. Acara ini menjadi momen untuk memperkuat kekeluargaan dan solidaritas antar anggota—baik senior maupun junior—yang selama ini belum saling mengenal secara dekat.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang saling mengenal, saling belajar, dan saling mendukung. DPC ini adalah keluarga besar,” kata Ketua DPC.
DPC PERADI Sukoharjo saat ini menaungi sekitar 100 anggota aktif, dan tengah bersiap menyelenggarakan PKPA Angkatan ke-6 dalam waktu dekat. Selain itu, pembangunan kantor dan fasilitas interaktif untuk masyarakat juga menjadi bagian dari agenda pengembangan organisasi di tahun ini.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari konsolidasi menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) yang akan menjadi ajang regenerasi kepemimpinan demi kemajuan organisasi yang lebih inklusif dan profesional. (udin/r)