Keraton Surakarta Anugerahkan Gelar Bangsawan kepada Setiawan dalam Tradisi Grebeg Maulud

oleh
oleh

Solo – Keraton Surakarta Hadiningrat kembali menggelar tradisi tahunan Grebeg Maulud pada Senin pagi (16/09/2024), dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini diiringi dengan acara Sekaten, sebuah bazar rakyat yang meramaikan suasana serta menjadi hiburan bagi masyarakat umum.

Pada momen istimewa ini, Setiawan S.M., M.Si., M.H. mendapat kehormatan berupa penganugerahan gelar bangsawan dari Sinuhun Pakoe Boewono (PB) XIII. Setiawan kini menyandang gelar Kanjeng Raden Aryo (KRA) Setiawan Dirjonagoro. Gelar kehormatan ini diberikan sebagai penghargaan atas kontribusinya dalam melestarikan budaya Jawa dan partisipasinya di bidang sosial serta pendidikan.

Dalam prosesi wisuda tersebut, Setiawan diajak mengikuti berbagai rangkaian acara Grebeg Maulud, termasuk parade drumband prajurit Keraton, pemindahan Gamelan Sekaten dari Kori Kandungan menuju Masjid Agung, serta prosesi lempar koin yang merupakan bagian dari tradisi Grebeg.

“Saya katimbalan pikantuk kakancingan saking Sinuhun kalian Gusti Ratu. Saya berterima kasih, semoga amanah ini bisa saya laksanakan dengan baik, terutama dalam rangka nguri-uri (melestarikan) kebudayaan Jawi,” tutur Setiawan penuh rasa syukur.

Selain aktif dalam melestarikan budaya Jawa, Setiawan juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Ia bersama timnya rutin memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, melakukan bedah rumah, serta mengunjungi panti asuhan. Selain itu, ia aktif melakukan ziarah ke makam-makam tokoh besar, seperti Wali Songo dan tokoh Majapahit, sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka terhadap kebudayaan Jawa.

Pengageng Keraton, KRA Rizki Baruna Ajidiningrat, menantu PB XIII, turut mengapresiasi kehadiran Setiawan dan kontribusinya dalam pelestarian budaya Jawa. “Keraton Surakarta memiliki tradisi turun temurun untuk memberikan gelar kehormatan kepada mereka yang berperan aktif dalam menjaga budaya Jawa, khususnya budaya Keraton Surakarta. Pemberian gelar ini adalah bentuk penghargaan atas upaya beliau dalam melestarikan budaya kita,” jelas KRA Rizki.

Lebih lanjut, Rizki juga menekankan bahwa Keraton Surakarta membuka pintu lebar-lebar bagi siapa saja, baik dari generasi tua maupun muda, yang ingin ikut berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Jawa. “Kami mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak hanya mengenakan simbol budaya, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis di balik budaya tersebut. Keraton merupakan benteng terakhir kebudayaan Jawa, dan kita semua memiliki peran penting dalam menjaganya.”

Selain itu, KRA Rizki juga menyampaikan bahwa mereka yang ingin berkontribusi melestarikan budaya Keraton dapat menghubungi pihak Keraton melalui berbagai saluran, termasuk media sosial. “Kami sangat terbuka bagi siapa pun yang memiliki niat tulus untuk melestarikan budaya Jawa, tanpa membatasi pada kemampuan berbahasa Jawa,” tambahnya.

Dalam penutupan wawancaranya, Setiawan menyampaikan rasa bangga atas gelar kehormatan yang diterimanya. “Ini adalah kebanggaan bagi saya dan keluarga. Semoga saya dapat terus berkontribusi dalam menjaga kebudayaan Jawa dan meneruskan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” ujar Setiawan.

Penganugerahan gelar kehormatan ini diharapkan semakin memperkuat sinergi antara **Keraton Surakarta** dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan serta menjadikan nilai-nilai adiluhung budaya Jawa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.