Karanganyar, Bengawanpos.com-Forum Anak Karanganyar berkolaborasi dengan Yayasan KAKAK dan Pemuda Penggerak Menyelenggarakan Festival Ceria Bocah Karanganyar dalam rangka Hari Anak sedunia (World Children’s Day) yang diperingati setiap tanggal 20 November. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB – 14.00 WIB bertempat di GOR RM Said Karanganyar.
Kegiatan akan diikuti oleh 170 anak perwakilan setiap kecamatan Se-Kabupaten Karanganyar. Dalam kegiatan ini dihadiri Bupati Kabupaten karanganyar serta berbagai organisasi perangkat daerah di Kabupaten Karanganyar.
Momen hari Anak sedunia ini menjadi penegas untuk menciptakan generasi yang siap menjadi pelopor dan pelapor. Peran sebagai pelopor dan pelapor ini merupakan media untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak anak. Meskipun upaya untuk terpenuhinya hak anak sudah dilakukan dalam faktanya masih banyak persoalan anak. Beberapa situasi persoalan anak yang menjadi keprihatinan Forum Anak Karanganyar diantaranya persoalan bullying, persoalan perokok usia anak, persoalan anak dangan gadget dan persoalan perkawinan anak.
Untuk merespon persoalan tersebut Festival Ceria Bocah Karanganyar akan membuka ruang untuk memberikan penguatan informasi kepada semua pihak yang hadir.
Penguatan informasi tersebut dikemas menjadi menarik dalam stand-stand yang ada. Setiap stand akan memberikan informasi berkaitan dengan topik persoalan yang diangkat. Dalam festival ini akan disediakan 5 stand sesuai persoalan dan hal yang ingin ditegaskan kepada pengunjung, Pertama stand bullying akan dikenalkan sekaligus bagaimana cara untuk memiliki skill akan tidak menjadi pelaku atau korban, tetapi mampu menjadi pembela. Kedua stand keren tanpa rokok akan menyediakan informasi apa yang melatarbelakangi perokok usia anak, dan bagaimana upaya untuk melindungi anak mendapatkan perlindungan dari rokok. Situasi ini berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh FORAKRA dan Pemuda Penggerak bahwa salah satu faktor menjadi perokok pemula dimulai dari usia 13-15 tahun(usia SMP). Sebanyak 64% anak mulai merokok karena bullyan teman-temannya.
Ketiga stand Forum anak memberikan gambaran upaya Forum anak dalam berperan terpenuhinya hak anak dan menjadi ruang anak-anak berpartisipasi dalam pembangunan.
Keempat stand perkawinan anak yang saat ini baru merebak. Stand ini dikembangkan untuk membuat anak-anak mengetahui hal yang melatarbelakangi dan bagaimana mereka bisa melindungi diri dari perkawinan anak, sekaligus peduli pada teman yang lain. Kelima stand tentang permainan tradisional yang penting untuk mengingatkan dan mengenalkan permainan tradisional yang sekarang hampir punah karena adanya gadget. Padahal permainan tradisional sangat lekat dengan kepedulian dan memberikan ruang anak untuk bersosialisasi.
Festival ini diharapkan menjadi pengingat kembali bahwa hak anak dapat dijamin dengan peran dari banyak pihak. Kolaborasi ini antara anak sendiri, pemerintah, organisasi masyarakat, masyarakat termasuk orang tua dan media serta pihak dunia usaha. Penegasan peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor dicerminkan dalam festival ini. Harapannya juga kegiatan FESTACAKRA ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, seperti hak hidup, tumbuh kembang , perlindungan dan partisipasi.
Redita Anggraeni selaku ketua Forum Anak Karanganyar (FORAKRA) menuturkan“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih baik antara anak-anak, orang tua, dan masyarakat, serta meningkatkan rasa persatuan dan kebersamaan di antara mereka. Ini juga sebagai moment untuk menjalin hubungan lebih dekat lagi dengan pemerintahan Kabupaten Karanganyar.”
Bupati Karanganyar H. Rober Christanto, S.E, M.M menyampaikan, “Forum Anak karanganyar harus diapresiasi dengan kegiatan ini. Pembangunan harus melibatkan semua pihak salah satunya anak-anak. Jadi luaskan lagi forum anak jangkauannya ajak temen lain unntuk bisa bergabung, agar makin besar dan saling bergotong royong memajukan Karanganyar”
Aprilia Dian sebagi ketua Pemuda Penggerak menyampaikan “Hari Anak Sedunia adalah tonggak penting dalam komitmen global kita untuk mempersiapkan generasi yang tak hanya inovatif, tetapi juga peduli terhadap hak-hak anak. Dengan adanya Festival Ceria Bocah Kabupaten Karanganyar dapat mengubah mereka menjadi pelopor yang sensitif dan pelapor yang berani dalam menghadapi isu-isu penting. Langkah ini adalah upaya nyata dalam membangun generasi yang tangguh dan peduli akan dunia mereka.”
Ketua Panitia Kegiatan FESTACAKRA Muhamad Andri Pamungka menambahkan “Kegiatan ini akan menjadi salah satu jalan kita untuk perubahan, dengan membekali anak anak dengan wawasan dan bekal yang cukup, diharapkan anak-anak di Kabupaten Karanganyar bisa menjadi agen perubahan yang berkualitas yang mampu menjadi penerus untuk memperjuangkan hak-hak anak dengan penuh suka cita dan tanggung jawab kedepan, karena roda kepemimpinan Forum Anak di Karanganyar diharapkan tidak berhenti begitu saja, melainkan akan terus ada mendampingi dan mendukung terus pemerintah di Karanganyar keterkaitan dengan pemenuhana Hak-hak Anak di Kabupaten Karanganyar.”
Shoim Sahriyati, Direktur Yayasan KAKAK menegaskan “Kegiatan ini harus diapresiasi dan didukung karena menjadi media untuk pemenuhan hak pasrtisipasi. Anak menjadi subyek dalam pemenuhan hak anak, dan harus menyuarakan situasinya. Persoalan anak yang mengetahui adalah anak itu sendiri sehingga upaya pencegahan yang efektif melalui mereka juga. Dan tentu saja harus diberikan ruang, didukung dan dikuatkan oleh orang dewasa. Peran kolaborasi menjadi penting dalam upaya perlindungan anak, dengan penegasan negara sebagai pemegang kewajiban harus hadir dalam pemenuhan hak anak”. Sekian siaran pers ini disampaikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Forum Anak Karanganyar,
Redharus ita Anggraeni (081315105400),
Muhamad Andri Pamungkas (085848957113)