Solo – Di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, masyarakat terus mencari cara untuk bertahan dan berkembang. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui pelatihan pembuatan minuman herbal yang diadakan di Sanggar Seni Cindelaras, Sukoharjo, pada 23 Februari 2025. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang berbagi resep tradisional, tetapi juga menjadi pintu bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam potensi ekonomi berbasis kearifan lokal.
Mbak Sandra dan Bu Dewi, dua praktisi minuman herbal, hadir sebagai narasumber utama. Dengan pengalaman bertahun-tahun, mereka membagikan ilmu tentang cara meracik minuman tradisional khas Nusantara seperti Wedang Presiden, Wedang Senja, dan Wedang Pletok. Namun, lebih dari sekadar mencampur rempah, pelatihan ini membawa pesan penting: bahwa usaha berbasis bahan alami dapat menjadi solusi ekonomi yang berkelanjutan.
Antusiasme peserta begitu terasa. Sebanyak 50 orang mengikuti pelatihan ini dengan semangat, tak hanya untuk belajar tetapi juga untuk mencari peluang usaha baru. Mereka tidak hanya menerima teori, tetapi juga bahan baku, alat, serta video pembelajaran sebagai modal awal mereka untuk memulai bisnis di rumah. Momen ini menjadi bukti bahwa kemandirian ekonomi dapat dimulai dari langkah kecil yang penuh makna.
Dalam sesi pelatihan, peserta juga diajarkan tentang manfaat rempah seperti kunyit, jahe, kayu manis, dan secang. Bukan hanya sebagai bahan utama minuman, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang memiliki nilai kesehatan tinggi. Teknik penyimpanan tanpa bahan pengawet kimia menjadi bagian penting yang diajarkan, karena menjaga kualitas bahan merupakan faktor utama dalam bisnis minuman herbal.
Mbak Sandra sendiri mengisahkan perjalanan usahanya selama lebih dari satu dekade. “Saya tidak hanya ingin berbisnis, tetapi juga berbagi manfaat dengan masyarakat. Dengan usaha ini, kita bisa membantu orang lain menjaga kesehatan sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ungkapnya. Pandangannya mencerminkan bahwa bisnis bukan sekadar mencari keuntungan, melainkan juga alat untuk menciptakan dampak sosial yang positif.
Dukungan dari berbagai pihak, seperti Jamr, Harmoni Cipta Rasa, Larasati Gana Craft, serta beberapa media partner, juga RSI Rumah Sandiaga Uno Indonesia DPD Solo. menunjukkan bahwa inisiatif seperti ini mendapat perhatian luas. Keberhasilan suatu gerakan tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada sinergi antar elemen masyarakat.
Ke depan, Mbak Sandra berencana mengadakan pelatihan serupa dengan fokus pada pembuatan sirup alami tanpa bahan pengawet. Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya bahan alami, peluang usaha di sektor ini pun semakin terbuka.
Kisah ini mengajarkan bahwa keberhasilan ekonomi tidak selalu harus dimulai dengan modal besar atau konsep bisnis yang rumit. Terkadang, kunci sukses ada pada keberanian untuk memulai, kemauan untuk belajar, dan semangat untuk berbagi. Minuman herbal bukan hanya tentang rasa atau kesehatan, tetapi juga tentang membangun ketahanan ekonomi yang berakar pada kearifan lokal.