Surakarta, Bengawanpos.com – SERABI : Saeka Praya Amilah Berkah merupakan bagian program kerja SAWUNGGALING (satukan wong jaga lingkungan) dari gerakan #PPSBergerakHarmoni : Bukti Cinta Putra Putri Solo 2023 untuk Kota Solo bidang lingkungan yang mengandung makna “memilah sampah, datangkan berkah”. Kegiatan ini dinaungi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dan bagian dari Pemimpin Muda untuk Iklim 3 melalui program sponsorship Urban Nexus dari Yayasan Plan Internasional Indonesia dan dukungan dari Australian NGO Cooperation Program-Department of Foreign Affairs and Trade (ANCP-DFAT) dan Plan International Australia.
Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 di Solo Car Free Day Plaza Sriwedari yang dihadiri oleh Gembong Hadi Wibowo (Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta), Arthaty Mulatsih (Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta), Arif Adi Setiawan (Putra Solo 2011 dan Pembimbing Project #PPSBergerakHarmoni), Srikandi Lingkungan (berasal dari Kelurahan Karangasem, Gajahan, Kadipiro, dan Danukusuman), SMP Negeri 9 Surakarta, SMK Negeri 4 Surakarta, Komunitas Tunggul, Komunitas Solo Bersih, serta masyarakat umum.
Sesi bincang bersama diawali dengan penyampaian slogan baru Kota Surakarta menjadi “The City of Java Wellness Tourism” oleh Rosa Wardani, Putri Solo Lingkungan 2023 yang mengatakan bahwa salah satu faktor penting dari terciptanya kenyamanan dalam wellness tourism di Kota Solo adalah keberlanjutan lingkungan. Kondisi Kota Solo sekarang kontras dengan hal ini, dimana sampah yang berserakan setelah terlaksananya suatu event menjadi salah satu concernsnya saat ini. Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Mulyani juga menyinggung bahwa jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan Kota Solo setiap harinya sebesar 300 ton, belum termasuk apabila terdapat event yang diselenggarakan di Kota Bengawan ini. Mulyani membagikan informasi mengenai “pemanfaatan sampah organik yang telah terpilah sebagai pupuk kompos dan eco enzyme“.
Daur Resik, sebuah social entrepreneur di bidang lingkungan turut memberikan informasi mengenai pemilahan sampah anorganik. Khofi, tim daur resik juga mengatakan bahwa selain 3R (Reuse, Reduce, Recycle), konsep re-Think juga perlu diterapkan oleh masyarakat Kota Batik ini untuk mencegah terjadinya overload sampah di TPA Putri Cempo. Materi yang sudah diberikan, langsung dilakukan praktek dipandu oleh Maria Sucia, founder Daur Resik. Setelah prosesi lokakarya, terlihat para peserta antusias dan sudah memiliki kemahiran dalam pilah pilih sampah dan bisa menghasilkan nilai ekonomi. Di akhir acara SERABI, Bank Sampah UNS turut hadir dan membantu penyaluran sampah anorganik peserta untuk ditampung dan diolah kembali oleh Bank Sampah UNS. Langkah SERABI akan dilanjutkan oleh program lain dalam bidanglingkungan #PPSBergerakHarmoni, seperti tourism environment campaign KOTAKUMUKTI dan TEPOSLIRA (Tanam Pohon “Sala” ing Kutha Surakara).