SUKOHARJO-Thinthier Setia Hati, Berbicara merupakan bentuk komunikasi seseorang terhadap orang lain. Tipe orang dalam berbicara juga berbeda-beda, ada orang yang pendiam, ada orang yang banyak bicara, dan ada juga yang bicaranya bicara seadanya. Namun, ingatkah kita pada pepatah yang sangat terkenal pada saat kita kecil..?
Yakni “Diam itu Emas“. Nah, benar saja ternyata orang yang pendiam atau orang yang tidak banyak bicara memiliki manfaat dan kelebihan sendiri dibandingkan dengan orang yang banyak bicara.
Beberapa manfaat tidak banyak bicara atau pendiam diantaranya yakni :
1. Meningkatkan Regenerasi Sel Otak.
Orang yang tidak banyak berbicara akan memiliki sel-sel baru pada hippocampus. Sel-sel baru tersebut mampu meningkatkan ingatan dan mengontrol emosi.
2. Meminimalisir Adanya Musuh.
Dengan tidak banyak bicara, maka akan kecil kemungkinan untuk melakukan kesalahan karena berbicara. Orang yang tidak banyak berbicara juga cenderung tidak suka mencari perhatian sehingga tidak banyak dimusuhi oleh orang lain.
3. Produktif Dalam Beraktivitas.
Orang yang tidak banyak bicara, cenderung lebih produktif dalam melakukan aktivitas dibandingkan dengan orang yang banyak bicara. Dengan mengurangi porsi berbicara, konsentrasi dapat menjadi lebih baik dan hasil pekerjaan akan lebih maksimal dibandingkan dengan orang yang terlalu banyak berbicara saat menyelesaikan pekerjaannya.
4. Menjadi Pusat Perhatian Saat Berbicara.
Ketika orang yang tidak banyak berbicara mulai angkat bicara dalam suatu forum, maka banyak orang akan terpusat pada apa yang dibicarakannya. Karena, orang yang pendiam atau tidak banyak bicara, cenderung memliki isi pembicaraan yang berbobot dibandingkan dengan orang yang banyak bicara.
5. Mencegah dan Menormalkan Stress.
Pada saat mengalami stress, hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengurangi berbicara atau diam. Dengan diam, maka pikiran akan normal kembali dan tidak stres. Dalam keadaan diam, pikiran dan emosi akan kembali rileks.
6. Lebih Peka Dalam Memahami Situasi.
Orang yang tidak banyak bicara sebenarnya bukan tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Orang yang diam atau tidak banyak berbicara sebenarnya memperhatikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Dengan memperhatikan lingkungan tanpa berbicara dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar karena memiliki konsentrasi penuh terhadap apa yang diperhatikannya.
Tidak banyak berbicara bisa itu bawaan lahir tapi sebenarnya bukan juga bawaan lahir, tetapi dapat dilatih dengan menenangkan pikiran agar tidak mudah terpancing untuk mengeluarkan banyak perkataan. Mengurangi berbicara seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak hanya menyehatkan raga tetapi juga menyehatkan pikiran dan juga jiwa. Bahkan dari segi agama, ada beberapa keutamaan tidak banyak berbicara antara lain :
- Diam dapat menolak tipu daya setan karena setan akan kesulitan menggoda orang yang tidak banyak berbicara.
- Dengan diam, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai nilai ibadah karena kemaksiatan dan kemungkaran dari ucapat dapat diminimalisir.
- Tuhan akan menutup aib orang yang diam. Hal ini disebabkan karena orang yang tidak banyak berbicara juga tidak banyak membicarakan orang lain, baik menggunjing, merendahkan ataupun berkata keji pada orang lain.
- Diam dapat menghindarkan diri dari kejahatan yang dilakukan orang lain, maupun murka Tuhan.
Seperti yang telah sering kita dengar bahwa manusia diciptakan dengan memiliki satu mulut dan dua telinga yakni agar manusia lebih banyak mendengarkan dibandingkan berbicara. Tidak banyak berbicara dengan menjaga lisan agar tidak banyak terjerumus pada perkataan yang salah yang dapat menimbulkan gangguan baik bagi orang lain maupun batin dalam diri. Tidak banyak berbicara bukannya tidak berbicara sama sekali, namun tetap berbicara dengan memilah dan memilih serta lebih berhati-hati dalam berucap mengeluarkan perkataan.(ObieGoes)