Hidup di Desa Terpencil Nuansa Guyub Rukun Masih Terjaga

oleh
oleh

Wonogiri – Pandemi Corona Virus
Disease 2019 atau yang lazim disebut Covid-19 tidak membuat patah semangat warga Dusun Banasan RT 1 dan RT 2 RW 11, Desa Bero, Kecamatan Manyaran, hal tersebut dibuktikan dengan giat kerja bakti pembuatan rabat jalan, talud dan kebersihan Masjid Al Huda, satu-satunya masjid di tempat tersebut.

Warga Dusun Banasan baik tua dan muda bahu membahu kompak melaksanakan karya bakti tersebut dengan seragam kaos berwarna merah marun.

Giat karya bakti tersebut merupakan wujud nyata bahwa sifat gotong royong masih terjaga di tempat yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Wonogiri tersebut.

Sebelum giat karya bakti, salah seorang tokoh masyarakat, Tugiyo memimpin acara doa bersama dilanjutkan meneriakkan yel-yel berbunyi “Banasan Jaya, Semangat Pagi” guna membakar semangat warga yang ikut melaksanakan giat pembuatan talud.

Satu persatu warga melaksanakan tugasnya ada yang memecah batu dengan palu, mengangkut pecahan batu dan mencampur semen.

Sementara di Masjid Al Huda, remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Arga Bakti tampak membersihkan area tempat ibadah tersebut.

Ketut Saputra, selaku Ketua Karang Taruna Arga Bakti memipin giat tersebut.

Dia mengatakan Karang Taruna Arga Bakti beranggotakan remaja berusia 12 tahun hingga 30 tahunan dengan jumlah anggota lebih dari 50 orang.

“Ini adalah giat rutin kami, kebetulan hari ini tidak bisa hadir semua karena ada kesibukan membantu orang tua di sawah,” jelasnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Masjid Al Huda di RT 2 RW 11 Dusun Banasan akan segera direnovasi.

Adalah IKKABA (Ikatan Keluarga Banasan di Perantauan) yang selalu peduli dengan tanah kelahiran, giat pembangunan sering dilakukan oleh paguyuban yang diketuai oleh Haji Y Supardi.

Tak hanya kaum pria, kaum wanita warga Dusun Banasan juga kompak membuat makanan dan minuman guna disajikan saat jeda acara kerja bakti.

Tangan-tangan terampil tersebut mengolah bahan makanan menjadi kudapan, makanan berat dan minuman di dapur salah satu warga.

Segelas teh manis panas disertai aneka gorengan serta kue terasa nikmat disantap setelah lelah datang, tambah nikmat karena dibarengi hawa sejuk dataran tinggi dan semangat kekeluargaan khas pedesaan.

Bersama Tugiyo yang juga merupakan kerabat Haji Y Supardi, redaksi mengunjungi rumah orang tua Haji Y Supardi di Dusun Banasan RT 1 RW 11.

Didalam rumah tersebut terdapat ornamen Gebyok Jawa yang artistik serta lukisan wayang. Bukti bahwa Haji Y Supardi adalah orang Jawa yang masih mencintai budayanya.

Tugiyo mengatakan rumah tersebut memiliki sejarah karena merupakan peninggalan orang tua Haji Y Supardi yakni Wiryo Sasmito.

Terkait kepedulian IKKABA terhadap Dusun Banasan, Tugiyo menuturkan banyak support dalam hal pembangunan dan sosial diberikan oleh paguyuban tersebut kepada masyarakat.

“Kekompakan, guyub rukun dan kebersamaan warga Dusun Banasan tidak hanya di lokal tapi juga yang ada di perantauan,” tegasnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.