Semua yang kenal PSHP, tentulah maklum bahwa PSHP yang mengajarrkan pencak silat adalah produk dari budaya Indonesia, bukan produk suatu agama. Perlu diketahui Pencak Silat Indonesia telah menjadi warisan budaya non benda yang dietetapkan UNESCO mengikuti pendahulunya : Keris,Wayang, dan Batik. Ini berarti PSHP wajib dilestarikan oleh dunia. bagi murid dan penerus eyang Hardjo Oetomo yang ngugemi pesan beliau : Kumpulno sedulurmu, gawenen organisasi sing kuat, dan lestarekno ajaranku adalah sangat sangat relevan .
Sebagai bentuk budaya, maka tidak mengherankan bahwa ajaran syarat dengan kebiasaan kebiasaan yang telah menjadi tradisi . Sebagai tradisi yang telah berlangsung lama banyak dikomentari miring jaman sakini, apalagi jika dibahas dan dibenturkan dengan suatu pemahaman keyakinan agama secara vulgar.
Suatu budaya/ kebudayaan dimaknai hasil [produk]: CIPTA, RASA KARSA DAN KARYA manusia dengan isi : Religi, Sistem dan Organisasi, Matapencaharian, Ilmu dan Teknologi, Bahasa, dan Seni.
Sistem Religi. PSHP mengajarkan suasana kebatinan yang hanya dapat dimengerti secara tepat dengan Non lahiriah.[rasa, sukma]. Contohnya perwujudan symbol-simbul jurus, slametan, keceran, bahkan lambang organisasi.
Sistem dan Organisasi. PSHP mengajarkan mekanisme penyampaian ajaran dengan welas asih kebak katresnan, semua terukur dan dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Contohnya ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Buku Materi Ajaran, Wejangan-wejangan lisan.
Matapencaharian, PSHP tidak secara vulgar menjadi sarana matapencaharian, Tetapi ada MAHAR yang berupa uang untuk pengganti jurus [dan ajaran] yang nantinya dapat pula dipakai untuk lancarnya jalan organisasi.
Ilmu dan Teknologi. PSHP sangat jelas bahwa apa yang diajarkan merupakan ILMU [ jawa:
NGELMU] karena didalamnya memenuhi HAKEKAT ILMU yaitu: Hakekat tentang ADA, [pshp ADA],
Hakekat tentang CARA, [ ada cara mencapai PSHP], dan Hakekat tentan GUNA [ ada Gunanya pshp].
Walaupun tradisional, PSHP telah mempunyai Teknolgi. Tradisional tidak berarti rendah, jelek, tak
bermanfaat dan banyak konotasi negative lainnya, Bahkan yang berkonotasi tradisional sekarang ini
banyak diminati dan diburu, mereka ingin Back to Natural.
Bahasa. PSHP ajaran keilmuannya jelas menggunakan bahasa yang khas, bahasa jawa sebagai pokok, diwarnai /dicampur bahasa Indonesia atau bahasa lain untuk memudahkan pemahaman.
Seni. PSHP mengajarkan keindahan dalam tata gerak jurus Pencak Silat nya, wejangan-wejangannya bahkan pasedulurannya.
Autentik : Djoko Sumaryono