Wonogiri-Ingin memetik buah dan sayur langsung dari kebunnya? Sensasi tersebut dapat ditemui di Agrowisata Barro Tani Manunggal (BMT), Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri.
Pengelola sekaligus Ketua Gapoktan Subur Makmur Desa Kepatihan Kecamatan Selogiri, Dwi Sartono mengatakan, di lahan seluas 5 ha tersebut ditanami terong, cabai, labu madu, tomat, pare, mentimun, golden melon, melon hijau, semangka kuning, dan semangka merah.
Bagi pengunjung agrowisata, Dwi Sartono mempersilakan warga atau pengunjung memetik sendiri dari tanaman yang telah waktunya panen. “Dengan cara itu, petani bisa mengatasi harga anjlok saat panen tiba. Pasalnya, mereka bertemu langsung dengan konsumen, tanpa melalui pengepul atau tengkulak,” katanya.
Di lokasi tersebut, menurut Dwi, pengunjung rela merogoh kocek untuk membeli semangka Rp 5.000/kg. Padahal, di pasaran petani terpaksa menjual semangka seharga Rp 2.500/kg kepada tengkulak.
Sebagai seorang milenial, Dwi mempunyai impian membuat agrowisata lebih tertata, untuk memajang produk-produk petani lainnya. “Saya ingin mengajak petani lain sebagai mitra, sehingga produksi selalu kontinyu dan bisa mencukupi permintaan,” katanya.
