Wonogiri-Kawasan Wonogiri Kota mempunyai petilasan Kanjeng Sunan Giri di area Alas Ketu, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri.
Di masa lalu Kanjeng Sunan Giri pernah mengunjungi dan tinggal sementara di Kabupaten Wonogiri. Sebuah batu besar menjadi peninggalannya.
Petilasan tersebut terletak di sebuah bukit di atas aliran sungai Bengawan Solo dan dikelilingi oleh hutan jati bernama Alas Kethu. Petilasan ini sangat ramai dikunjungi peziarah dari luar wilayah terutama yang sering mengadakan wisata ritual.
Petilasan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian gapura pintu masuk yang dijaga arca Batara Kala, paseban, makam keluarga Mangkunegaran, dan bangunan utama tempat batu gilang yang dulunya merupakan tempat salat Sunan Giri, batu besar itu disendirikan dan dibuat rumah dengan pintu masuk yang dikunci. Karenanya, petilasan itu ada juru kunci yang sudah turun-temurun.
Mulai dari juru kunci Mbah Kartosentono mewariskan kepada Mbah Sutotaruna dan sekarang juru kunci petilasan itu dipegang oleh generasi ketiganya, Suwar.
Di sekitar bangunan petilasan terdapat makam orang lain. Ada juga makam pejuang kemerdekaan karena di atas nisan terdapat bambu runcing dan bendera merah putih. Di sekeliling permakaman tumbuh pohon jati dengan diameter lebih dari satu meter.
“Cerita dari juru kunci lama, petilasan Gunung Giri ini merupakan petilasan sunan yang dimakamkan di Gresik,” ujar juru kunci petilasan, Suwar.
Suwar menjelaskan karena letaknya yang berada di bukit, lokasi itu diberi nama Gunung Giri sesuai dengan keberadaan sunan yang datang ke lokasi tersebut.
“Petilasan yang ada di ruangan adalah sebuah batu yang konon dipercaya sebagai tempat salat Sunan Gunung Giri karena terdapat telapak kaki,” terang Suwar.
Suwar menyatakan, keberadaan petilasan Gunung Giri tak terlepas dari perilaku tirakat Sunang Giri ketika diutus mencari tiang penyangga pembangunan masjid Demak.
“Waktu Sunan Giri menggembara sampai hutan Donoloyo, Slogohimo bertemu dengan pemilik hutan kala itu yakni Kiai Donosari dan singgah di Gunung Giri untuk beribadah,” ungkapnya.
Informasi lain yang berkembang, Sunan Gunung Giri singgah di bukit itu karena sembari menunggu kayu jati yang dialirkan dari Sungai Keduwang yang mengalir hingga Sungai Bengawan Solo menuju Kerajaan Demak.